Batang - Kemarau yang hampir usai dan segera akan berganti dengan musim hujan, membawa sedikit angin segar. Pasalnya, selama empat hari lalu, harga cabai rawit merah sejak berbulan-bulan lalu menembus di harga Rp90 ribu, kini mengalami penurunan menjadi Rp85 ribu per kilogram.
Kendati demikian, para pedagang tetap menaruh kekhawatiran dengan kualitas cabai di musim penghujan nanti. Salah satu pedagang cabai, Lina mengatakan, selama kemarau seringkali cabai cepat mengering, namun ketika musim penghujan tiba, cabai pun cepat busuk.
Baca juga:
10 Koperasi Pertanian Terbesar di Dunia
|
Kalau kena air itu cepat membusuk. Sekarang memang hujannya belum begitu deras, tapi tetap harus waspada, jadi kalau sudah dibeli langsung diangin-anginkan biar ga cepat busuk dan biasanya petani juga memanen kalau sudah tidak turun hujan, supaya lebih tahan lama, ” katanya, saat ditemui di kios Pasar Batang, Kabupaten Batang, Senin (27/11/2023).
Untuk harga cabai cenderung turun Rp5 ribu, yakni cabai merah teropong Rp65 ribu, cabai rawit hijau Rp50 ribu dan cabai keriting Rp70 ribu per kilogram. Diperkirakan harga cabai akan kembali mengalami kenaikan mendekati Natal dan Tahun Baru.
Salah satu konsumen sekaligus pelaku usaha rumah makan, Evy mengakui kualitas cabai di musim penghujan rawan mengalami kebusukan karena faktor air yang berlebih.
Begitu sudah beli dari pasar, cabai jangan langsung disimpan, tapi diangin-anginkan biar agak kering, baru dibungkus kertas lalu dimasukkan kulkas, Insyaallah bisa tahan sampai empat hari, ” terangnya.
Bagi para pelaku usaha warung makan cabai menjadi komoditas penting untuk menambah cita rasa masakan.
Kalau bisa harganya turun lagi, soalnya buat pedagang makanan terpaksa menaikkan harga jual masakan biar kualitas rasa tidak berkurang, ” ujar dia
Paman Adam